Nama : Rizqi Subastian
Pangkat : Serda
Nosis : 20190427-E
Kejurusan : Telekomunikasi
PERCOBAAN
5
RANGKAIAN
SWITCHING MENGENDALIKAN MOTOR
1.
Tujuan
: Agar
Bamasis Mampu Membuat Astabil Multivibrator.
2.
Alat
dan Bahan :
A.
Motor DC
B.
NPN Transistor
C.
Resistor
D.
Switch
E.
Batt
F.
Live Wire
3.
Jelaskan
tentang :
a.
Motor
DC
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik atau gerakan (motion).
Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC
Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat
menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator
Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai
ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan
rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari
1,5V hingga 24V. Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit
arus listrik atau daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban,
jumlah arus yang digunakan akan meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga
1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh karena itu,
produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus
pada saat poros motor berhenti karena mengalami beban maksimal.
PRINSIP KERJA MOTOR
DC
Terdapat dua
bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian
motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan
kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian
yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama
ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub
motor), Field winding (kumparan
medan magnet), Armature
Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat
arang). Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena
elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang
berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke
utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub
selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet
maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan
berhenti.
b.
Transistor
NPN saturasi dan cut off
Ø Pada transistor NPN arus listrik akan mengalir dari
kaki kolektor menuju emitor ketika basis diberi arus positif dan ditandai
dengan tanda panah keluar. Transistor NPN akan aktif jika basis diberi
tegangan positif. Tanda panah menggambarkan aliran arus listrik. Contoh
dari transistor NPN adalah TIP 31, TIP 41, 2N3055. Ciri – ciri transistor
NPN :
·
Kaki emitor biasanya menuju ke arah kutub negatif
atau tegangan lebih rendah dari tegangan kolektor.
·
Kaki kolektor biasanya kearah positif atau tegangan
lebih tinggi dari tegangan emitor.
·
Jika
basis diberi arus negative maka transistor mati jika diberi arus positif maka
transistor hidup.
Ø Cut
Off : Tidak memiliki tegangan (VB) maka tidak akan dialiri oleh arus (IB)
sehingga transistor dalam kondisi cut off (off), apabila transistor off maka
arus dari Collector tidak akan mengalir ke Emitter (IC≠IE), sehingga V RL= 0.
4.
Rangkaian :
a. Rangkaian tegangan 5%
b. Rangkaian tegangan 10%
c. Rangkaian tegangan 50%
d. Rangkaian tegangan 100%
a. Rangkaian tegangan 5%
b. Rangkaian tegangan 10%
c. Rangkaian tegangan 50%
d. Rangkaian tegangan 100%
5. Analisa Percobaan :
a. Pada
percobaan pertama. Potensiometer kita atur ke variasi 0% dengan switch ON, data
yang di dapat arus tidak mengalir pada Kolektor ke emulator sehingga tidak
terjadi induksi magnetic yang menyebabkan motor tidak bergerak, jumlah tegangan
yang ada pada voltmeter sebesar 5 Volt.
b. Pada
percobaan Kedua. Potensiometer kita atur ke Variasi 5% dengan switch ON, data
yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi
Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada
voltmeter sebesar 5 Volt.
c. Pada
percobaan Ketiga. Potensiometer kita atur ke Variasi 10% dengan switch ON, data
yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi
Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada
voltmeter sebesar 5 Volt.
d. Pada
percobaan Keempat. Potensiometer kita atur ke Variasi 15% dengan switch ON,
data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi
Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada
voltmeter sebesar 2,57 Volt.
e. Pada
percobaan Kelima, sampai percobaan Ke 16. Potensiometer kita atur ke Variasi 20%
- 95% dengan switch ON, data yang di dapat arus tidak mengalir dari Kolektor ke Emulator
sehingga tidak terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor tidak bergerak.
f. Pada
percobaan Terakhir. Potensiometer kita atur ke Variasi 100% dengan switch ON,
data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi
Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada
voltmeter sebesar 1,14 Volt.
6.
Kesimpulan
:
Kesimpulan dari
Percobaan diatas adalah kontrol putaran Motor DC dibangun dari rangkaian yang
terdiri dari 2 transistor NPN. Kontrol motor DC ini menggunakan prinsip kerja
transistor sebagai saklar dimana rangkaian motor DC berputar searah jarum jam
atau berlawanan dan pada rangkaian ini mempunyai 2 switch yang berfungsi
sebagai pengatur putaran Motor DC. Dan pergerakan Motor DC tergantung dari
variasi pontesiometer yang di tambahkan, pada potensio 20% - 95% tidak terjadi
induksi magnetic sehingga motor DC tidak bergerak.